Jumaat, 3 April 2015

SOSIALISASIKAN LOGO JOGJA ISTIMEWA MELALUI PLAT NOMOR RUMAH

Agar Logo Jogja Istimewa Lebih Dekat Dengan Rakyat, Mari Kita Sosialisasikan LOGO JOGJA ISTIMEWA ini dengan cara yang efektif, tepat sasaran dan syarat dengan manfaat.  Salah satunya dengan melalui PLAT NOMOR RUMAH, selain akan lebih dekat dengan rakyat jogja karena tertempel di setiap rumah dan dilihat setiap saat PLAT NOMOR RUMAH akan memberikan manfaat tertib lingkungan yang akan memberi citra masyarakat modern dan memudahkan sistem distribusi masyarakat modern serta memperlancar pertumbuhan ekonomi.

Kami juga menghimbau daerah-daerah lain untuk terus bersama kami melakukan Gerakan Tertib Lingkungan ini Secara Berkesinambungan.

Salam GETRLINK "Gerakan Tertib Lingkungan"
KIPASBUANA PRINTING : 0274-9262457, 085878940010, 085217712901





Bagi Anda yang akrab dengan logo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berupa tulisan “Jogja” berwarna hijau, logo tersebut tak akan bisa ditemui lagi mulai Maret tahun ini. Pasalnya, pemerintah daerah telah meresmikan logo baru beserta tagline-nya.

Peresmian itu dinyatakan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam rapat koordinasi rebranding Yogya di Kantor Gubernur, Kepatihan, Kota Yogyakarta (5/2).





Logo baru tersebut berupa tulisan “Jogja” berwarna merah dengan tagline “Istimewa”. Sebelumnya, Yogya menggunakan tagline “Never Ending Asia”. Logo dan tagline lama tersebut telah dipakai sejak 2001.

Hasil urun rembug

Untuk menghasilkan sebuah logo baru, harus melalui proses musyawarah terlebih dahulu. Dalam bahasa Jawa disebut urun rembug.

Masyarakat pun ramai-ramai menyumbangkan idenya lewat situs urun rembug jogja.

Proses ini berbeda dengan pemilihan logo sebelumnya yang diambil dari tulisan tangan Sultan Hamengku Buwono X. Sumbangan ide untuk logo dan tagline baru dibuka sejak November hingga 31 Desember 2014.

Untuk menyeleksi ide-ide yang masuk, Sultan Hamengku Buwono X membentuk Tim 11 yang beranggotakan sebelas orang, terdiri dari tokoh masyarakat, seniman, akademisi, desainer, dan praktisi periklanan.

Dan tim tersebut berhasil mengumpukan 2.011 entri logo dari situs urun rembug Jogja, kemudian mereka melakukan seleksi.

Untuk memilih satu dari sepuluh entri tersebut, Sultan yang menjadi juri tunggal. Sepuluh karya terbaik tersebut akan mendapat hadiah total senilai Rp 200 juta.



Filosofi logo Jogja yang baru


Menurut M. Arief Budiman, praktisi periklanan yang juga anggota Tim 11, logo terpilih diambil karena bentuknya yang sederhana, namun mudah diingat.

Anggota Tim 11 lainnya, Marzuki Mohamad alias Kill The DJ, menerangkan filosofi di balik pilihan bentuk huruf dan warna pada logo baru tersebut. Bentuk hurufnya didesain khusus agar menyerupai aksara Jawa, tapi sekaligus tampak modern.

Warna merah bata melambangkan warna Keraton Yogya dan keberanian. Sedangkan semua huruf yang dibuat tidak kapital menyiratkan egalitarianisme.

Pemilihan tagline “Istimewa”, menurut Marzuki, melewati perdebatan panjang. Seniman hip hop ini sendiri pernah membuat lagu berjudul “Jogja Istimewa” pada 2010. “Istimewa berarti beda, baik. Dalam bahasa Inggris, tidak ada satu kata yang bisa mengartikan istimewa,” ujarnya.

Logo baru sempat bikin heboh

Kabar mengenai adanya logo baru Yogya yang pertama kali diketahui publik pada 28 Oktober 2014 sempat menimbulkan kehebohan.

Usai sosialisasinya di Ambarrukmo Plaza, muncul protes atas logo buatan Markplus Inc. Pimpinan Hermawan Kertajaya tersebut.

Selain karena desainnya yang terlalu biasa, kata “Jogja” juga terbaca “Togua”. Logo ini disertai tagline “New Harmony”. Tersiar kabar bahwa logo baru tersebut memakan biaya hingga Rp 1,5 miliar.

Protes tersebut muncul terutama karena Yogya dianggap sebagai gudangnya seniman yang mampu membuat logo lebih bagus. Berselang dua hari setelah sosialisasi logo baru, muncul respons tandingan dengan jargon “Jogja Darurat Logo”. Kehebohan tersebut membuat pemerintah daerah DIY membentuk Tim 11 yang diresmikan pada 18 November 2014.

Masyarakat Yogyakarta gelar pesta sambut logo baru

Selain peresmian di Kepatihan hari ini, akan diadakan pesta rakyat besar-besaran bertajuk “Jogja Gumregah” untuk memperkenalkan brand baru Yogya ini. Acara terrsebut rencananya akan digelar pada 7 Maret 2015, bertepatan dengan peringatan ke-26 tahun naik tahtanya Sultan Hamengku Buwono X. “Acara ini akan menjadi pisowanan agung untuk rebranding Yogya sekaligus perayaan partisipasi publik sebagai bukti kecintaan warga kepada Yogya,” kata Marzuki. -rappler.com

http://surya-dpermana.com/setelah-sempat-kontroversi-logo-jogja-istimewa-diresmikan/